Di
usiaku yang menginjak dewasa, aku makin terasa was-was menjalani hidup, otakku
mulai berpikir kritis, imajinasiku mulai bergerilya menembus cakrawala, rasa
takut dalam diri mulai bergejolak membakar semangatku, aku harus bisa meraih
mimpiku sebelum usiaku diatas dua puluh lima tahun dan saya yakin saya pasti
bisa. ada orang (Papah dan Mamah) yang harus kubahagiakan secepatnya sebelum
waktu memakan usianya, sebelum gerak tubuhnya melambat akibat faktor usia.
Papah dan Mamah yang wajahnya selalu
hadir di dalam pikiranku namanya akan selalu tergores di hatiku,pengorbananya
akan selalu hidup dalam hatiku, tidak akan pernah bisa aku melupakan jasa dan
pengorbananya sampai ajal menjemputku.
Dua puluh tahun yang lalu mamah
melahirkanku dengan susah payah, bahkan nyawa jadi taruhannya, hingga saat ini
aku belum bisa membalas semua pengorbananya dan tak akan pernah bisa membalas
pengorbanannya untuk hidupku ini . Satu lagi papah melakukan pengorbanan yang
sangat besar untukku. Tanpa kehadirannya aku tidak bisa tumbuh besar seperti
sekarang. Aku ingat dan tidak pernah akan melupakannya bahwa aku bisa dewasa
seperti ini berkat peluhnya.tak kehitung berapa tetes peluh yang dia keluarkan
untuk bisa menghidupiku.
Papah dan mamah salah satu penyebab
cemas yang aku rasakan diusiaku yang menginjak dua puluh tahun, ada rasa takut
aku telat membuatnya bahagia, aku takut dia tidak bisa menikmati kesuksesanku,
tapi rasa takut itu aku jadikan kipas yang akan meniupkan angin kencang diatas
bara api yang menyala nyala. Rasa takut itu menjadi sumber motivasiku untuk
bisa tetap action meraih mimpi meraih kebebasan financial. Agar aku bisa
membuat dua malaikat ku bahagia. Bukan hanya meraih kebebasan financial saja,
aku juga mempunyai mimpi lain yaitu ingin menjadi seorang penulis dan ingin
mendirikan rumah singgah untuk anak jalanan.
Papah dan Mamah atau dua malaikat
dalam hidupku akan selalu mendukung langkah langkahku menuju kesuksesan meraih
mimpi-mimpiku, aku tahu mereka setiap malam di saat semuanya tertidur nyenyak
dia mendirikan sholat tahajud dan berdoa sembari menitikan air mata, aku
menyelinap melihatnya diam-diam disitu aku merasakan kesedihan betapa tulusnya
doa yang dipanjatkan, doa yang keluar dari hati terdalamnya, dan akupun berdoa
dalam hati semoga Tuhan mengabulkan doa-doanya.
Setiap hari setiap aku terbangun
dari tidurku aku selalu semangat berjuang memperjuangkan hidup, mengejar apa
yang aku impikan, mengejar semua target yang sudah aku susun dengan rapi, di
dalam perjuanganku aku selipkan nama dan bayangan wajah orang terkasihku di
memori otakku agar aku bisa lebih semangat lagi. Aku menjadikan Tuhan dan orang
tua sebagai patner dalam perjuanganku meraih mimpi.
Ketika waktu masih sekolah dulu aku
tidak pernah meminta yang engga-engga atau kebutuhan yang tidak terlalu
penting, karena aku melihat keadaan financial yang tidak memungkinkan untuk
bisa hidup glamor bak selebriti. Salah satu kenangan waktu sekolah yang tidak
pernah aku lupakan adalah setiap hari aku berangkat naik sepeda butut
membonceng adikku, aku tidak pernah malu melakukan itu setiap hari, aku redam
dalam-dalam gengsiku walaupun kadang-kadang aku tidak bisa mengendalikan rasa
gengsiku yang disebabkan oleh olok-olokan teman-temanku.
Aku tidak pernah mengeluh tentang
olok-olokan itu, karena aku tidak ingin membuat papah dan mamah sedih dan memikirkannya, aku
berusaha tegar menghadapi semuanya, karena aku tahu ini langkah-langkahku
menuju kesuksesan yang akan membuat bangga papah dan mamah.
Ada satu kejadian yang jika diingat
akan membuatku menetikan air mata, waktu kelas satu SMP aku memecahkan bola
tenis meja temanku, aku memecahkannya dengan tidak sengaja, karena aku bukan
tipe orang yang tidak bertanggung jawab, maka aku ganti bola tenis meja itu
dengan yang baru, kalian tahu?.. sebenarnya untuk mengganti bola itu aku tidak
punya uang dan aku memutuskan untuk tidak jajan sehari di sekolah dan kejadian
itu tidak pernah aku ceritakan kepada orang tuaku karena lagi-lagi aku tidak
ingin membuatnya sedih. Kenangan itu salah satu penyebab aku harus bisa meraih
mimpi meraih kebebasan financial semuda mungkin.
Di sekolah aku belajar
sungguh-sungguh agar bisa mendapat nilai yang memuaskan, agar aku bisa
mempersembahkan sebuah goresan tinta nilai yang membuat orang tuaku tersenyum
bahagia, membuat orang tuaku merasa pengorbanan menyekolahkanku tidak sia-sia.
Dan aku berhasil sejak zaman sd sampai smk aku selalu memberikan nilai
memuaskan kepada orang tuaku. Membuatnya bahagia dengan hadiah nilai sekolah
adalah cara terkecilku membuatnya bangga padaku.
Ketika pengambilan buku raport,
harus diambil oleh wali murid dan papah dan mamah bersama-sama datang ke
sekolah hanya untuk mengambil raportku dan mendengar wali kelasku menceritakan
tentang prilaku muridnya selama mengikuti kegiatan belajar di kelas, kegiatan
di sekolah bahkan prilaku muridnya di lingkungan sekolah bakal di ceritakan
kepada wali murid saat pengambilan raport, syukur alhamdulillah cerita semua
tentang diriku bagus-bagus dan membuat orang tuaku bahagia mendengarkannya.
Di Smk aku selalu masuk 5 besar
nilai ujian akhir semester. Dan itu lagi-lagi aku jadikan hadiah kecil untuk
orang tuaku., aku ingin membuatnya selalu tersenyum lebih tepatnya tersenyum
karena prestasi dan perbuatan baikku. Dan yang paling aku inginkan melihat dia
tersenyum karena semua mimpi-mimpiku tercapai berkat perjuanganku dan doanya.
Di sekolah disaat aku sedang belajar
aku selalu ingat wajah orang tuaku. Wajah lelah penuh perjuangan untuk bisa
terus menyekolahkanku, bayangan itu menjadikan gairah belajarku meningkat,
bayanggan itu memberikanku energi-energi positif.
Perjuangan Meraih Mimpi itu aku
mulai.
13 november 2016 aku mengikuti
seminar nasional. Seminar yang aku tunggu-tunggu seminar yang menghadirkan
pembicara dan motivator favoritku Merry Riana dan Syafii Efendi, salah satu
mimpiku juga bisa bertemu dengan Miss Merry Riana motivator Indonesia yang
membuatku terus semangat meraih mimpi., tema seminar itu sangat dahsyat “MIMPI
SEJUTA DOLAR dan SUKSES DI USIA MUDA”. Seminar itu di gelar di Jogja Ekspo
Centre. Aku menyimak dan mencatat dengan penuh konsentrasi, menghadiri seminar
motivasi bagi aku sangat penting karena dapat memberikan semangat baru. Di
tengah tengah seminar sang motivator memberikan renungan tentang bagaimana klo
kita terlambat memberikan kebahagiaan kepada orang tua, bagaimana klo kita
terlambat sukses diusia muda. Di renungan itu aku benar benar tenggelam dalam
buaian kata-kata sang motivator, aku memejamkan mata dan mengalirkan deras air
mata. Tetapi setelah selesai renungan itu pikiranku menjadi terbuka, ketakutan
untuk bertindak mencapai mimpi demi membahagiakan orang tua hilang, semangatku
makin meninggi, dan harapanku juga semakin yakin bahwa aku pasti bisa meraih
semua impianku walaupun ada seribu orang merendahkan menghina mimpiku tapi aku
tidak akan drop semangat, hanya satu yang langsung membuat drop semangat yaitu
jika diriku sendiri yang merendahkan dan meremehkan mimpiku.
Di
akhir seminar sang motivator membuat janji yang harus di tepati audiens yang
hadir, “Setelah keluar dari seminar ini semua yang hadir harus memulai langkah
atau action agar semua cita-cita dan harapannya tercapai”. Dan akupun memulai
langkah pertamaku, awalnya aku ragu mau memulai dari mana, tapi akhirnya aku
memberanikan diri memulai langkah kecil dengan mencari pekerjaan yang bisa
dilakukan oleh mahasiswa. Oh iya aku kasih tahu dulu klo aku sekarang masih
kuliah masih jadi mahasiswa. Akhirnya aku mencari pekerjaan dan aku dapat
pekerjaan itu, pekerjaannya sebagai penjaga angkringan, di Jogja emang terkenal
nama angkringan, yang belum tahu angkringan itu apa aku akan menjelaskan
sedikit tentang angkringan. Angkringan adalah tempat berjualan makanan seperti
nasi kucing, gorengan, es the, es jeruk dll tapi tempatnya seperti gerobak dan
di dorong, biasanya angkringan mulai buka sore hari sampai malam. Aku bekerja
diangkringan dari jam 17.00 sampai jam 24.00.
Disitu aku memulai langkah pertama,
aku merasakan bagaimana capenya mencari uang, bagaimana susahnya mencari uang,
lantas pikiranku melayang membayangkan orang tuaku dua malaikat itu mencari
uang demi menghidupi aku dan ke dua adikku. Aku membayangkan cape,susahnya
mereka, aku membayangkan lelah,letihnya mereka, peluh mereka mengalir deras,
mereka elap sendiri, didepan anak-anaknya mereka tetap memperlihatkan muka
tegar, semangat, menyembunyikan muka lelahnya.
Di waktu kerja aku tahan-tahan lelah
dan mengantuk, aku berusaha konsentrasi pada pekerjaan, aku berusaha tetap
semangat melayani pembeli, tetap tersenyum melayani pembeli walaupun kadang
senyum itu aku paksakan. Oh iya aku juga tidak lupa klo aku mahasiswa jadi di
sela-sela kerja aku berusaha belajar, maka setiap malam aku selalu membawa buku
catatan untuk aku baca di tempat kerja.
Karena ini pertamaku bekerja maka
aku sering melakukan kesalahan yang sampai membuat bosku marah. Tapi aku
maklumi ini langkah awalku menuju impinku. Bekerja diangkringan tidak tahan
lama, aku bekerja hanya satu bulan 9 hari saja, karena fisikku yang gak kuat,
kuliah kurang konsentrasi, ngantuk di kelas, mengerjakan tugas dadakan, dan aku
berpikir aku masih kuliah, masih masa percobaan kenapa gak aku mencoba membuat
bisnis kecil-kecilan sendiri saja yang waktu kerjanya tidak terikat, aku
berpikir juga dari pada kerja sama orang mending aku perbanyak baca artikel
atau buku tentang bisnis saja, lalu aku memperaktikannya, bukanya itu nanti
jauh lebih bermanfaat. Ada kata mutiara yang aku catat dalam memori otaku.
Action, aku memulai berbisnis,
bisnis yang aku tekuni adalah dunia kuliner, aku mencoba memulai bisnis ini
kecil-kecilan dengan membuka kedai “JEJAHEAN” di kedai ini tersedia semua
olahan jahe, mulai dari minuman sampai dengan keripik jahe.
Aku mengrekrut lima orang pegawai,
semua pegawai yang aku rekrut adalah orang-orang yang memiliki semangat tinggi
dalam bekerja, alhasil pegaiwaiku bekerja dengan professional, jeda beberapa
bulan usahaku terus berkembang, mungkin salah satu sebabnya promosi yang bagus
dan tidak lupa doa orang tuaku.
Dari bulan berganti tahun bisnisku
makin berkembang kini aku bisa membuka beberapa cabang, berkembangnya bisnisku
tidak luput dari namanya kegagalan tapi disaat aku gagal aku berusaha bangkit
lagi karena aku yakin saya pasti bisa. Setiap orang mempunyai jatah gagal, maka
segera habiskanlah jatah gagalnya untuk segera mengambil jatah sukses. Aku
sudah mengabiskan jatah gagal kini aku meraih jatah sukses. Mengubah strategi
bisnis walaupun jenis bisnisnya sama.
Dan aku berhasil meraih mimpiku
meraih kebebasan financial sebelum usiaku dua puluh lima tahun, setelah
kebebasan financial aku raih aku harus meraih mimpiku yang lain juga, aku terus
memodifikasi mimpiku.” jangan pernah berhenti bermimpi karena mimpi memberi asa
dan harapan dalam menjalani hidup”. Impianku selanjutnya adalah ingin menjadi
penulis dan langkah awalku adalah memulai menulis apa yang ada di pikiran.
Keinginan memulai, teruslah memulai
dan kamupun harus mempunyai keberanian dan keinginan yang besar untuk
menyelesaikannya. Ya sekarang satu mimpiku berhasil tercapai aku sekarang sudah
meraih kebebasan financial dan yang terpenting adalah sudah mampu membahagiakan
orang tuaku (Papah dan Mamah).
Papah Mamah kalian adalah sumber
semangat dalam hidupku, penerang dalam gelapku, petunjuk dalam sesatku, tidak
pernah ada yang bisa mengganti posisi kalian meskipun itu adalah kekasihku.
Dave Setiawan sayang Papah dan Mamah.
Buat kamu yang baca cerpen ini
“apapun impianmu, yakinlah kamu bisa mewujudkannya. Jangan pernah ragu karena
keraguan akan melemahkanmu, kamu harus yakin KAMU PASTI BISA, ucapkan ini dalam
hati “SAYA PASTI BISA”.
Diatas aku menyinggung sedikit
tentang seminar aku bersama Merry Riana, ada kutipan yang aku sukai dari Merry
Riana “setiap kali rasa ragu menghampiri, setiap kali kamu tidak percaya diri,
ucapkan ini dengan sungguh-sungguh di dalam hati SAYA PERCAYA SAYA BISA,
MENCAPAI MENCAPAI IMPIAN SAYA BISA, MENGAMBIL TINDAKAN SAYA BISA, BANGKIT DARI
KEGAGALAN SAYA BISA, SAYA BISA DENGAN DOA, SAYA BISA DENGAN USAHA, SAYA PASTI
BISA UNTUK KELUARGA BANGSA DAN NEGARA, SAYA PASTI BISA”. Kata-kata itu akan aku
ingat sampai kapanpun.
SAYA
PASTI BISA!!!
(Walaupun
cerita ini fiksi tapi semoga bisa bermanfaat untuk pembaca yang budiman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar