Rabu, 08 Februari 2017

SAYA PASTI BISA



Di usiaku yang menginjak dewasa, aku makin terasa was-was menjalani hidup, otakku mulai berpikir kritis, imajinasiku mulai bergerilya menembus cakrawala, rasa takut dalam diri mulai bergejolak membakar semangatku, aku harus bisa meraih mimpiku sebelum usiaku diatas dua puluh lima tahun dan saya yakin saya pasti bisa. ada orang (Papah dan Mamah) yang harus kubahagiakan secepatnya sebelum waktu memakan usianya, sebelum gerak tubuhnya melambat akibat faktor usia.
            Papah dan Mamah yang wajahnya selalu hadir di dalam pikiranku namanya akan selalu tergores di hatiku,pengorbananya akan selalu hidup dalam hatiku, tidak akan pernah bisa aku melupakan jasa dan pengorbananya sampai ajal menjemputku.
            Dua puluh tahun yang lalu mamah melahirkanku dengan susah payah, bahkan nyawa jadi taruhannya, hingga saat ini aku belum bisa membalas semua pengorbananya dan tak akan pernah bisa membalas pengorbanannya untuk hidupku ini . Satu lagi papah melakukan pengorbanan yang sangat besar untukku. Tanpa kehadirannya aku tidak bisa tumbuh besar seperti sekarang. Aku ingat dan tidak pernah akan melupakannya bahwa aku bisa dewasa seperti ini berkat peluhnya.tak kehitung berapa tetes peluh yang dia keluarkan untuk bisa menghidupiku.
            Papah dan mamah salah satu penyebab cemas yang aku rasakan diusiaku yang menginjak dua puluh tahun, ada rasa takut aku telat membuatnya bahagia, aku takut dia tidak bisa menikmati kesuksesanku, tapi rasa takut itu aku jadikan kipas yang akan meniupkan angin kencang diatas bara api yang menyala nyala. Rasa takut itu menjadi sumber motivasiku untuk bisa tetap action meraih mimpi meraih kebebasan financial. Agar aku bisa membuat dua malaikat ku bahagia. Bukan hanya meraih kebebasan financial saja, aku juga mempunyai mimpi lain yaitu ingin menjadi seorang penulis dan ingin mendirikan rumah singgah untuk anak jalanan.
            Papah dan Mamah atau dua malaikat dalam hidupku akan selalu mendukung langkah langkahku menuju kesuksesan meraih mimpi-mimpiku, aku tahu mereka setiap malam di saat semuanya tertidur nyenyak dia mendirikan sholat tahajud dan berdoa sembari menitikan air mata, aku menyelinap melihatnya diam-diam disitu aku merasakan kesedihan betapa tulusnya doa yang dipanjatkan, doa yang keluar dari hati terdalamnya, dan akupun berdoa dalam hati semoga Tuhan mengabulkan doa-doanya.
            Setiap hari setiap aku terbangun dari tidurku aku selalu semangat berjuang memperjuangkan hidup, mengejar apa yang aku impikan, mengejar semua target yang sudah aku susun dengan rapi, di dalam perjuanganku aku selipkan nama dan bayangan wajah orang terkasihku di memori otakku agar aku bisa lebih semangat lagi. Aku menjadikan Tuhan dan orang tua sebagai patner dalam perjuanganku meraih mimpi.
            Ketika waktu masih sekolah dulu aku tidak pernah meminta yang engga-engga atau kebutuhan yang tidak terlalu penting, karena aku melihat keadaan financial yang tidak memungkinkan untuk bisa hidup glamor bak selebriti. Salah satu kenangan waktu sekolah yang tidak pernah aku lupakan adalah setiap hari aku berangkat naik sepeda butut membonceng adikku, aku tidak pernah malu melakukan itu setiap hari, aku redam dalam-dalam gengsiku walaupun kadang-kadang aku tidak bisa mengendalikan rasa gengsiku yang disebabkan oleh olok-olokan teman-temanku.
            Aku tidak pernah mengeluh tentang olok-olokan itu, karena aku tidak ingin membuat  papah dan mamah sedih dan memikirkannya, aku berusaha tegar menghadapi semuanya, karena aku tahu ini langkah-langkahku menuju kesuksesan yang akan membuat bangga papah dan mamah.
            Ada satu kejadian yang jika diingat akan membuatku menetikan air mata, waktu kelas satu SMP aku memecahkan bola tenis meja temanku, aku memecahkannya dengan tidak sengaja, karena aku bukan tipe orang yang tidak bertanggung jawab, maka aku ganti bola tenis meja itu dengan yang baru, kalian tahu?.. sebenarnya untuk mengganti bola itu aku tidak punya uang dan aku memutuskan untuk tidak jajan sehari di sekolah dan kejadian itu tidak pernah aku ceritakan kepada orang tuaku karena lagi-lagi aku tidak ingin membuatnya sedih. Kenangan itu salah satu penyebab aku harus bisa meraih mimpi meraih kebebasan financial semuda mungkin.
            Di sekolah aku belajar sungguh-sungguh agar bisa mendapat nilai yang memuaskan, agar aku bisa mempersembahkan sebuah goresan tinta nilai yang membuat orang tuaku tersenyum bahagia, membuat orang tuaku merasa pengorbanan menyekolahkanku tidak sia-sia. Dan aku berhasil sejak zaman sd sampai smk aku selalu memberikan nilai memuaskan kepada orang tuaku. Membuatnya bahagia dengan hadiah nilai sekolah adalah cara terkecilku membuatnya bangga padaku.
            Ketika pengambilan buku raport, harus diambil oleh wali murid dan papah dan mamah bersama-sama datang ke sekolah hanya untuk mengambil raportku dan mendengar wali kelasku menceritakan tentang prilaku muridnya selama mengikuti kegiatan belajar di kelas, kegiatan di sekolah bahkan prilaku muridnya di lingkungan sekolah bakal di ceritakan kepada wali murid saat pengambilan raport, syukur alhamdulillah cerita semua tentang diriku bagus-bagus dan membuat orang tuaku bahagia mendengarkannya.
            Di Smk aku selalu masuk 5 besar nilai ujian akhir semester. Dan itu lagi-lagi aku jadikan hadiah kecil untuk orang tuaku., aku ingin membuatnya selalu tersenyum lebih tepatnya tersenyum karena prestasi dan perbuatan baikku. Dan yang paling aku inginkan melihat dia tersenyum karena semua mimpi-mimpiku tercapai berkat perjuanganku dan doanya.
            Di sekolah disaat aku sedang belajar aku selalu ingat wajah orang tuaku. Wajah lelah penuh perjuangan untuk bisa terus menyekolahkanku, bayangan itu menjadikan gairah belajarku meningkat, bayanggan itu memberikanku energi-energi positif.
            Perjuangan Meraih Mimpi itu aku mulai.
            13 november 2016 aku mengikuti seminar nasional. Seminar yang aku tunggu-tunggu seminar yang menghadirkan pembicara dan motivator favoritku Merry Riana dan Syafii Efendi, salah satu mimpiku juga bisa bertemu dengan Miss Merry Riana motivator Indonesia yang membuatku terus semangat meraih mimpi., tema seminar itu sangat dahsyat “MIMPI SEJUTA DOLAR dan SUKSES DI USIA MUDA”. Seminar itu di gelar di Jogja Ekspo Centre. Aku menyimak dan mencatat dengan penuh konsentrasi, menghadiri seminar motivasi bagi aku sangat penting karena dapat memberikan semangat baru. Di tengah tengah seminar sang motivator memberikan renungan tentang bagaimana klo kita terlambat memberikan kebahagiaan kepada orang tua, bagaimana klo kita terlambat sukses diusia muda. Di renungan itu aku benar benar tenggelam dalam buaian kata-kata sang motivator, aku memejamkan mata dan mengalirkan deras air mata. Tetapi setelah selesai renungan itu pikiranku menjadi terbuka, ketakutan untuk bertindak mencapai mimpi demi membahagiakan orang tua hilang, semangatku makin meninggi, dan harapanku juga semakin yakin bahwa aku pasti bisa meraih semua impianku walaupun ada seribu orang merendahkan menghina mimpiku tapi aku tidak akan drop semangat, hanya satu yang langsung membuat drop semangat yaitu jika diriku sendiri yang merendahkan dan meremehkan mimpiku.
Di akhir seminar sang motivator membuat janji yang harus di tepati audiens yang hadir, “Setelah keluar dari seminar ini semua yang hadir harus memulai langkah atau action agar semua cita-cita dan harapannya tercapai”. Dan akupun memulai langkah pertamaku, awalnya aku ragu mau memulai dari mana, tapi akhirnya aku memberanikan diri memulai langkah kecil dengan mencari pekerjaan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Oh iya aku kasih tahu dulu klo aku sekarang masih kuliah masih jadi mahasiswa. Akhirnya aku mencari pekerjaan dan aku dapat pekerjaan itu, pekerjaannya sebagai penjaga angkringan, di Jogja emang terkenal nama angkringan, yang belum tahu angkringan itu apa aku akan menjelaskan sedikit tentang angkringan. Angkringan adalah tempat berjualan makanan seperti nasi kucing, gorengan, es the, es jeruk dll tapi tempatnya seperti gerobak dan di dorong, biasanya angkringan mulai buka sore hari sampai malam. Aku bekerja diangkringan dari jam 17.00 sampai jam 24.00.
            Disitu aku memulai langkah pertama, aku merasakan bagaimana capenya mencari uang, bagaimana susahnya mencari uang, lantas pikiranku melayang membayangkan orang tuaku dua malaikat itu mencari uang demi menghidupi aku dan ke dua adikku. Aku membayangkan cape,susahnya mereka, aku membayangkan lelah,letihnya mereka, peluh mereka mengalir deras, mereka elap sendiri, didepan anak-anaknya mereka tetap memperlihatkan muka tegar, semangat, menyembunyikan muka lelahnya.
            Di waktu kerja aku tahan-tahan lelah dan mengantuk, aku berusaha konsentrasi pada pekerjaan, aku berusaha tetap semangat melayani pembeli, tetap tersenyum melayani pembeli walaupun kadang senyum itu aku paksakan. Oh iya aku juga tidak lupa klo aku mahasiswa jadi di sela-sela kerja aku berusaha belajar, maka setiap malam aku selalu membawa buku catatan untuk aku baca di tempat kerja.
            Karena ini pertamaku bekerja maka aku sering melakukan kesalahan yang sampai membuat bosku marah. Tapi aku maklumi ini langkah awalku menuju impinku. Bekerja diangkringan tidak tahan lama, aku bekerja hanya satu bulan 9 hari saja, karena fisikku yang gak kuat, kuliah kurang konsentrasi, ngantuk di kelas, mengerjakan tugas dadakan, dan aku berpikir aku masih kuliah, masih masa percobaan kenapa gak aku mencoba membuat bisnis kecil-kecilan sendiri saja yang waktu kerjanya tidak terikat, aku berpikir juga dari pada kerja sama orang mending aku perbanyak baca artikel atau buku tentang bisnis saja, lalu aku memperaktikannya, bukanya itu nanti jauh lebih bermanfaat. Ada kata mutiara yang aku catat dalam memori otaku.
            Action, aku memulai berbisnis, bisnis yang aku tekuni adalah dunia kuliner, aku mencoba memulai bisnis ini kecil-kecilan dengan membuka kedai “JEJAHEAN” di kedai ini tersedia semua olahan jahe, mulai dari minuman sampai dengan keripik jahe.
            Aku mengrekrut lima orang pegawai, semua pegawai yang aku rekrut adalah orang-orang yang memiliki semangat tinggi dalam bekerja, alhasil pegaiwaiku bekerja dengan professional, jeda beberapa bulan usahaku terus berkembang, mungkin salah satu sebabnya promosi yang bagus dan tidak lupa doa orang tuaku.
            Dari bulan berganti tahun bisnisku makin berkembang kini aku bisa membuka beberapa cabang, berkembangnya bisnisku tidak luput dari namanya kegagalan tapi disaat aku gagal aku berusaha bangkit lagi karena aku yakin saya pasti bisa. Setiap orang mempunyai jatah gagal, maka segera habiskanlah jatah gagalnya untuk segera mengambil jatah sukses. Aku sudah mengabiskan jatah gagal kini aku meraih jatah sukses. Mengubah strategi bisnis walaupun jenis bisnisnya sama.
            Dan aku berhasil meraih mimpiku meraih kebebasan financial sebelum usiaku dua puluh lima tahun, setelah kebebasan financial aku raih aku harus meraih mimpiku yang lain juga, aku terus memodifikasi mimpiku.” jangan pernah berhenti bermimpi karena mimpi memberi asa dan harapan dalam menjalani hidup”. Impianku selanjutnya adalah ingin menjadi penulis dan langkah awalku adalah memulai menulis apa yang ada di pikiran.
            Keinginan memulai, teruslah memulai dan kamupun harus mempunyai keberanian dan keinginan yang besar untuk menyelesaikannya. Ya sekarang satu  mimpiku berhasil tercapai aku sekarang sudah meraih kebebasan financial dan yang terpenting adalah sudah mampu membahagiakan orang tuaku (Papah dan Mamah).
            Papah Mamah kalian adalah sumber semangat dalam hidupku, penerang dalam gelapku, petunjuk dalam sesatku, tidak pernah ada yang bisa mengganti posisi kalian meskipun itu adalah kekasihku. Dave Setiawan sayang Papah dan Mamah.
            Buat kamu yang baca cerpen ini “apapun impianmu, yakinlah kamu bisa mewujudkannya. Jangan pernah ragu karena keraguan akan melemahkanmu, kamu harus yakin KAMU PASTI BISA, ucapkan ini dalam hati “SAYA PASTI BISA”.
            Diatas aku menyinggung sedikit tentang seminar aku bersama Merry Riana, ada kutipan yang aku sukai dari Merry Riana “setiap kali rasa ragu menghampiri, setiap kali kamu tidak percaya diri, ucapkan ini dengan sungguh-sungguh di dalam hati SAYA PERCAYA SAYA BISA, MENCAPAI MENCAPAI IMPIAN SAYA BISA, MENGAMBIL TINDAKAN SAYA BISA, BANGKIT DARI KEGAGALAN SAYA BISA, SAYA BISA DENGAN DOA, SAYA BISA DENGAN USAHA, SAYA PASTI BISA UNTUK KELUARGA BANGSA DAN NEGARA, SAYA PASTI BISA”. Kata-kata itu akan aku ingat sampai kapanpun.
SAYA PASTI BISA!!!
(Walaupun cerita ini fiksi tapi semoga bisa bermanfaat untuk pembaca yang budiman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar